Pendahuluan:

1.  Kita sudah melihat bahwa “persekutuan” di dalam jemaat Tuhan dirancang untuk:
a.       “Keakraban” mirip dengan yang kita temukan di rumah.
b.      “Saling ketergantungan” seperti yang kita temukan di antara anggota-anggota Tubuh Kristus.
2    2.    Sementara kita melanjutkan pelajaran kita tentang persekutuan, saya ingin mendiskusikan tentang bagaimana unsur-unsur dalam ibadah dapat menyumbang pembangunan di bidang persekutuan.
3   3.    Dalam pelajaran ini saya akan melihat kepada salah satu unsur ibadah yang dapat membangun persekutuan.
a.  Yang saya maksudkan adalah “kolekte” yang juga dikenal dengan “kontribusi” dan “persembahan.”
b.      Yang kita berikan setiap hari pertama dalam minggu itu.

I.              Beberapa pandangan tentang kolekte.
A.    Cara untuk membayar pengeluaran jemaat?  (Rekening listrik, air, kebersihan, dan lain-lain).
1.      Beberapa orang berpikir bahwa kolekte adalah semata-mata suatu mekanisme untuk mengumpulkan uang guna membayar pengeluaran jemaat.
2.      Pendapat yang demikian berarti memasukkan sesuatu yang bersifat sekular ke dalam ibadah yang bersifat spritual.
a.       Seperti bernyanyi, doa, khotbah, semua ini bersifat rohani.
b.      Tetapi mengumpulkan uang apa hubungannya dengan menyembah Allah?
c.       Sikap ini bukanlah sikap Alkitabiah.
B.     Suatu tindakan pribadi antara orang Kristen dan Allah mereka?
1.      Yang lain mungkin berpendapat bahwa ada sisi rohani dari kolekte.
a.       Bahwa persembahan adalah suatu tindakan devosi kepada Allah.
b.      Sebab saya memberikan kembali berkat-berkat yang telah Dia limpahkan kepada saya.
2.      Pandangan ini melihat kepada kolekte semata-mata hanya sebagai hal pribadi antara seseorang dengan Allah tanpa ada hubungannya dengan persekutuan sama sekali.
  
II.           Survey singkat tentang pemberian di dalam Perjanjian Baru.
A.    Jemaat di Yerusalem.
1.      Ada pujian terhadap semangat memberi bagi yang membutuhkan.
a.       Pertama sekali, pemberian kelihatannya dilakukan secara informal, diberikan secara langsung dari si pemberi kepada yang memerlukan (Kisah Rasul 2:44-45).
b.      Segera setelah itu menjadi sistimatis: di bawa kepada rasul-rasul, dan kemudian didistribusikan kepada orang-orang kudus (Kisah Rasul 4:32-35).
2.      Dari apa yang dikatakan Petrus kepada Ananias, pemberian ini adalah “persembahan sukarela” bukan kewajiban (Kisah Rasul 5:1-4), ini contoh orang Kristen saling membantu di jemaat Lokal.
B.     Jemaat di Antiokia
1.      Merespon sebuah nubuatan tentang akan datangnya kelaparan (Kisah Rasul 11:27-28).
2.      Mereka mengirimkan bantuan “sesuai dengan kemampuan mereka” kepada saudara-saudara seiman di Yudea (Kisah Rasul 11:29-30).
3.      Disini kita melihat contoh jemaat membantu jemaat lainnya.
C.     Pelayanan Paulus
1.      Dia meminta jemaat untuk mengingat orang Miskin.
2.      Dalam perjalanan misionarinya, dia berhati-hati dalam hal ini.
a.       Dengan cara memberikan instruksi kepada jemaat-jemaat tentang bagaimana cara mengumpulkan uang bagi orang-orang suci (1 Korintus 16:1-4).
b.      Dengan mendorong jemaat-jemaat untuk mencontoh satu sama lain dalam kemurahan hati dalam memberi.
1.      Dia memotivasi orang-orang Makedonia dengan memberitahu mereka tentang kesediaan orang-orang Akhaia (2 Korintus 9:1-2).
2.      Dia memotivasi orang-orang Akhaia (Korintus) dengan memberitahu mereka tentang pengorbanan orang-orang Makedonia (2 Korintus 8:1-7).
c.       Dengan cara memberi prinsip-prinsip bagaimana memberi dengan benar.
1.      Harus dengan kerelaan – 2 Korintus 8:12.
2.      Harus sesuai dengan apa yang seorang punyai – sebagaimana Tuhan memberkatinya – 2 Korintus 8:12-14; 1 Korintus 16:2.
3.      Harus dengan niat – 2 Korintus 9:7.
4.      Harus dengan suka cita – 2 Korintus 9:7.
3.        Dia menuliskan rencananya untuk membawa pemberian mereka kepada orang-orang miskin di Yerusalem – Roma 15:25-26.
4.        Yang kita tahu kemudian dia lakukan (Kisah Rasul 21:17).
Disini kita melihat banyak jemaat membantu satu jemaat.
  
III.        Pandangan Alkitab tentang Kolekte.
A.    Sebuah cara untuk mensuplai keperluan ...
1.      Sebuah cara orang Kristen untuk mensuplai kebutuhan saudara-saudara seiman mereka (2 Korintus 9:12).
2.      Sebuah cara bagi orang Kristen untuk mensuplai saudara-sauara yang memberitakan Injil (Filipi 1:5; 4:15-16; 2 Korintus 11:8-9).
B.     Suatu cara untuk membangun dan menguatkan persekutuan.
1.      Inilah cara Paulus memandang support yang dia terima dari Filipi (Filipi 1:5; 4:15-16).
2.      Inilah cara Paulus memandang pengumpulan uang dari jemaat-jemaat non Yahudi yang dikirimkan kepada suadara-saudara seiman yang berasal dari Yahudi.
a.       Orang-orang Kristen non Yahudi telah turut ambil bagian (persekutuan) dalam hal-hal spritual dengan saudara-saudara seiman yang berasal dari Yahudi, sekarang mereka ikut berbagi (persekutuan) dengan mereka dalam hal jasmani (Roma 15:27).
b.      Pengaruh dari berbagi seperti itu adalah terciptanya “kerinduan” terhadap satu sama lain, lebih banyak lagi persekutuan bersama (2 Korintus 9:12-15).
3.      Di antara jemaat di Yerusalem:
a.       Saling berbagi yang demikian itu adalah bukti bahwa mereka “sehati-sejiwa” (memiliki persekutuan yang sesungguhnya) – Kisah Rasul 4:32.
b.      Saling berbagi yang demikian itu adalah bukti dari kasih mereka terhadap satu sama lain (1 Yohanes 3:16-18).

KESIMPULAN:
1.      Kolekte adalah salah satu cara untuk mempromosikan “Persekutuan dalam tubuh Kristus.”
2.      Sementara kita memberi...
a.       Kita berbagi dengan orang-orang Kristen yang membutuhkan.
b.      Kita berbagi dengan mereka yang memberitakan Injil
c.   Kita berbagi satu sama lain dalam jemaat lokal.

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.