Kebenaran Bagi Dunia


Apakah baptisan itu? Siapakah yang harus dibaptis? Apakah tujuan baptisan itu? Hanya Allah yang dapat memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini kepada kita. Jawaban-jawaban Allah ditemukan dalam Alkitab. Marilah kita mempelajari apa yang diajarkan Alktab tentang baptisan.


SIAPAKAH YANG HARUS DIBAPTIS?

Alkitab memberikan kepada kita beberapa persyaratan tertentu yang pertama-tama harus kita taati sebelum kita dibaptis.

Seorang harus percaya kepada Yesus Kristus sebelum dia dibaptis. Yesus berkata, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”. (Markus 16:16)

Bagaimanakah kita bisa percaya kepada Yesus? Yaitu dengan mendengarkan firman Allah. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”. (Roma 10:17)

Seorang harus bertobat dari dosa-dosanya sebelum dia dibaptis. Alkitab mengatakan: “... Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu ...” (Kisah Rasul 2:38). Pertobatan harus datang sebelum baptisan.

Sebelum seorang dibaptis, dia harus mengakui imannya kepada Kristus. “... jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10:9,10).

Seorang harus mendengar firman Allah, percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, bertobat dari dosa-dosanya dan mengaku imannya sebelum dia dibaptis ke dalam Kristus. Seorang bayi yang baru lahir atau anak kecil tidak dapat dibaptis. Seorang bayi tidak dapat mengerti tentang Yesus. Seorang bayi tidak dapat bertobat dari dosa karena dia belum melakukan apa yang baik dan yang jahat. Seorang bayi tidak dapat mengaku imannya kepada Yesus, karena seorang bayi tidak dapat mendengar (dengan pengertian), percaya, bertobat, mengaku dan dibaptis. Dalam Alkitab kita belajar hanya orang yang sudah cukup dewasa yang dapat mendengar, percaya, bertobat, mengaku dan dibaptis.

“Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan” (Kisah Rasul 8:12).


BAGAIMANA CARA SESEORANG DIBAPTIS

Ada dua cara yang dipakai gereja untuk membaptiskan orang sekarang ini. Yang pertama, yaitu dengan menuangkan atau memercikkan air ke atas kepala seseorang. Yang lainnya lagi dengan menguburkan atau membenamkan seseorang ke dalam air, baptisan yang manakah yang benar? Alkitab memberi jawabannya.

Dalam Alkitab baptisan disebut sebuah penguburan. “... dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Roma 6:4). Jika kita mau mengubur jenazah orang mati, kita tidak akan memercikkan sedikit tanah di atas kepalanya, tetapi kita akan menutupi jenazahnya itu seluruhnya dengan tanah. Baptisan adalah sebuah penguburan. Memercikkan air ke atas kepala seseorang bukanlah membaptis dia. Dia harus dikuburkan sepenuhnya ke dalam air. “Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis” (Yohanes 3:23). Yohanes memilih sebuah tempat untuk membaptis orang dimana di situ ada banyak air. Percikkan hanya membutuhkan sedikit air, tetapi sebuah penguburan ke dalam air membutuhkan banyak air. Oleh karena itu, Yohanes tidak membaptis orang dengan memercikkan air. Dia membaptis orang dengan menguburkan ke dalam air. “Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita” (Kisah Rasul 8:38, 39). Ketika Filipus membaptis seorang sida-sida, keduanya turun ke dalam air. Setelah pembaptisan itu, keduanya keluar dari air. Untuk memercik seseorang, maka tidak perlu turun ke dalam air. Untuk membaptis seseorang dengan menguburkannya ke dalam air, maka perlu turun ke dalam air. Jadi Filipus membaptis sida-sida itu dengan menguburkannya ke dalam air dan bukan memercikkan air.

Bagaimanakah cara membaptis yang benar? Alkitab mengajarkannya yaitu dengan sebuah penguburan ke dalam air. Oleh karena itu percikkan bukanlah baptisan yang benar.


MENGAPA DIBAPTIS?

Ada empat alasan mengapa kita harus dibaptis. Pertama, kita harus dibaptis jika kita ingin selamat. Yesus sendiri berkata, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Markus 16:16). Rasul Petrus berkata, “Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus” (1 Petrus 3:21).

Kedua, kita harus dibaptis jika kita ingin dosa-dosa kita diampuni. Alkitab mengatakan, “Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (Kisah Rasul 2:38).

Ketiga, kita harus dibaptis jika kita ingin berada di dalam Kristus. Berada “di dalam Kristus” artinya “menjadi orang Kristen”. Alkitab berkata, “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus” (Galatia 3:27).

Keempat, kita harus dibaptis jika kita ingin menjadi anggota tubuh Kristus. Tubuh Kristus adalah gereja Kristus (Efesus 1:22, 23). Alkitab berkata, “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh ...” (1 Korintus 12:13).

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.