Kebenaran Bagi Dunia


PENDAHULUAN

Alkitab dibagi dalam dua bagian besar: (1) Perjanjian Lama dan (2) Perjanjian Baru. Perjanjian Lama berisi hukum Musa. Hukum Musa juga disebut Perjanjian Pertama. Perjanjian Baru berisi hukum Kristus. Hukum Kristus juga disebut Perjanjian Kedua atau Perjanjian Baru. 

Kata "Perjanjian" yang diterjemahkan dari dua kata Inggris "Covenant" dan "Testament" yang juga sama artinya akan dibahas dalam pelajaran ini.

Sebuah "Perjanjian" (Covenant, Testament) adalah sebuah persetujuan atau kontrak antara dua orang atau lebih. Biarlah diilustrasikan hal ini dengan melihat kepada seorang yang tidak memiliki pekerjaan. Dia pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari pekerjaan. Akhirnya dia bertemu dengan seseorang yang mau memberinya pekerjaan. Sebelum dia mulai bekerja, telah diberitahukan kepadanya bahwa ia akan menerima gaji yang besar setiap bulannya. Dia diperintahkan untuk mulai bekerja pada jam 07.00 pagi sampai 03.30 selama lima hari seminggu. Nah, jika orang ini menginginkan pekerjaan tersebut, maka dia harus menyetujui peraturan-peraturan ini. Jika orang ini mengambil pekerjaan tersebut, maka sebuah perjanjian (kontrak) atau "Covenant" (Testament) telah dibuat (berlaku) antara dia dan pemilik usaha itu.


PERJANJIAN PERTAMA

Jika seorang ingin berkenan kepada Allah, dia harus melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Allah memiliki dua perjanjian utama dengan manusia. Perjanjian utama pertama Allah adalah dengan bangsa Israel. Allah memberikan perjanjian ini melalui Musa kepada bangsa Israel. Hukum pertama yang diberikan Allah melalui Musa ini dikenal sebagai 10 hukum (Keluaran 20:1-17). Allah juga memberikan kepada Musa banyak perintah dan peraturan lainnya (lihat Keluaran 21-23). Orang Israel setuju dengan semua perintah dan hukum ini. "... segala firman Tuhan akan kami lakukan dan akan kami dengarkan" (Keluaran 24:7).

Kemudian Musa menunjukkan bahwa perjanjian telah dibuat antara Allah dengan orang Israel. "Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: "Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini" (Keluaran 24:8). Perjanjian ini ditujukan pada perjanjian pertama. "Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua" (Ibrani 8:6-7). "Perjanjian pertama" ini sering dikenal sebagai hukum Musa. Perjanjian (hukum Musa) ini hanya diberikan kepada orang Israel (orang Yahudi) saja. Tidak diberikan untuk semua bangsa. Juga bukan untuk selamanya.


TUJUAN HUKUM MUSA

Seorang telah berdosa. Dia perlu tahu bahwa dia adalah seorang berdosa. Hukum Musa menyatakan kepadanya bahwa dia adalah seorang berdosa. "Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa..." (Roma 7:7).

Tujuan lain hukum Taurat adalah berfungsi sebagai penuntun untuk membawa manusia kepada Kristus. "Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman" (Galatia 3:24).

Hukum Musa mengajar orang Israel hingga Kristus datang. Hukum ini hanya menyatakan kepada manusia apa yang berkenan kepada Allah hingga Kristus datang. Hukum Musa mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus. Hukum Musa menyatakan kepada manusia apa itu dosa. Karena semuanya telah dinyatakan oleh hukum Musa, maka hukum Musa telah memenuhi tujuannya.


PERJANJIAN PERTAMA TELAH DIPAKUKAN DI KAYU SALIB

Hukum Musa harus dihapuskan sebelum hukum Kristus (perjanjian kedua) diberikan, "... Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua" (Ibrani 10:9). Ketika hukum Musa dihapuskan, maka hukum Kristus berlaku. Tetapi kapankah hukum Musa dihapuskan? Penulis Kitab Kolose mengatakan, "Dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib" (Kolose 2:14). "Surat hutang yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita" adalah hukum Musa. Yesus telah menghapuskan hukum Musa ketika Dia mati di kayu salib.


PERJANJIAN BARU

Yesus berkata, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya" (Matius 5:17). Kristus telah menggenapi hukum Taurat dan kitab nabi-nabi. Ketika Dia menggenapi semuanya, maka itu berarti tidak diperlukan lagi.

Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Dia berkata, "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur" (Lukas 24:44). Segala hal yang tertulis tentang Kristus dalam hukum Taurat, kitab nabi-nabi dan Mazmur telah digenapi-Nya ketika dia mati di kayu salib. Dalam Kitab Kisah Rasul dikatakan, "Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur" (Kisah Rasul 13:29).

Kristus telah menggenapi hukum Musa. Ketika Dia menggenapi hukum Taurat, maka Dia telah menghapuskannya. Hukum Taurat tidak perlu lagi ditaati: Kristus telah membawa hukum yang baru. "Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru ..." (Ibrani 9:15).

Sekarang hukum Kristus yang harus ditaati. Perjanjian Baru menyebut hukum Kristus sebagai perjanjian kedua. Perjanjian Baru, hukum Kristus itu untuk semua orang. "Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus" (Galatia 3:28).

Orang-orang Kristen harus hidup sesuai dengan pengajaran di dalam Perjanjian Baru ini.

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.