Pendahuluan:

Di dunia sekarang ini ada banyak instansi-instansi yang didirikan oleh manusia untuk merenggut keuntungan yang banyak. Bagi pemilik atau pendirinya bahkan bagi orang-orang yang bernaung di bawah instansi-instansi tersebut.

Alkitab mengajarkan kepada kita hanya dua instansi yang berasal dari Allah atau yang turun dari surga yaitu: Keluarga dan Gereja. Dan orang-orang yang bernaung dibawah kedua instansi ini bukanlah untuk meraup keuntungan yang banyak tetapi upah yang kekal di surga untuk gereja adalah kedamaian yang sejati di dalam keluarga. Apakah jemaat (gereja) itu sama dengan keluarga?

Untuk menjawab pertanyaan ini marilah kita bahas point-point berikut ini:

I. Hukum untuk jemaat (gereja) dan keluarga adalah sama-sama berasal dari Allah.
A. Allah yang memberi hukum baik bagi gereja maupun keluarga
1. Hukum untuk gereja adalah Firman Allah, 1 Timotius 3:1-16.
2. Hukum untuk keluarga adalah Firman Allah, Kolose 3:18-4:6; Epesus 5:22-6:9.

B. Keluarga adalah miniatur gereja atau jemaat
1. Keluarga terdiri dari suami dan istri yang telah menjadi satu, Kejadian 2:18-20.
2. Hubungan Kristus dengan gereja digambarkan sebagaimana hubungan suami dengan istri, Epesus 5:22-26.

II. Gereja (jemaat) dan keluarga sama-sama memiliki kepala.
A. Kristus adalah kepala atas jemaat, Epesus 5:23.
B. Suami adalah kepala atas keluarga, Epesus 5:23

III. Gereja (jemaat) dan keluarga sama-sama memiliki anggota.
A. Anggota jemaat adalah orang-orang yang telah menyerahkan dirinya kepada Kristus melalui ketaatannya kepada Injil, Yohanes 3:3-7; 2 Tesalonika 2:14.

B. Anggota keluarga adalah anak-anak yang lahir dan yang di adopsi dalam keluarga tersebut, Kejadian 4:1-2; Kejadian 21:1-3.
C. Setiap anggota melakukan kewajiban masing-masing untuk kebutuhan bersama baik jemaat maupun keluarga, 1 Korintus 12:12-31.

Kesimpulan:

Di dalam Perjanjian Baru Allah sering menggambarkan gereja dengan keluarga baik untuk menggambarkan kuasa atau hubungan antara anggota yang satu dengan anggota yang lain maupun untuk menggambarkan tanggung jawab anggota masing-masing. Oleh karena itu tidak seorangpun dapat menjadi anggota jemaat yang baik jika ia tidak dapat menjadi anggota keluarga yang baik.

Pertanyaan untuk didiskusikan:
1. Persamaan apa sajakah yang dimiliki antara gererja dan keluarga?
2. Bagaimanakah hubungan gereja dengan keluarga?
3. Coba jelaskan bagaimanakah seseorang itu menjadi anggota jemaat?
4. Mengapa gereja dan keluarga memiliki banyak persamaan?
5. Bagaimanakah keadaan keluarga Saudara dan keadaan jemaat (gereja) dimana Saudara menjadi anggotanya?