Galatia 6:1 "Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan."

Pendahuluan:
1. Seni adalah
a. Ketrampilan khusus
b. kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yg bernilai tinggi (luar biasa); orang yg berkesanggupan luar biasa (KBBI Digital)
c. a skill or special ability (Cambridge Advanced Learner's Dictonary)
d. Seni menegur berarti kesanggupan secara terampil memberi teguran.

2. Seni menegur harus dipelajari dan dikembangkan dalam diri seseorang sehingga mampu memberi teguran yang dapat diterima orang yang layak menerima teguran.

Tujuan: Agar setiap orang Kristen belajar bagaimana menegur sesama dengan cara yang bijak

Pertanyaan: Apakah seni dalam menegur dalam ayat ini?

Diskusi:

I. Memiliki motivasi untuk memimpin...ke jalan yang benar
A. Orang yang rohani adalah orang memiliki jiwa membangun sesama Kristen yang jatuh dari imannya.
B. Orang yang melakukan pelanggaran adalah orang yang telah tersesat ke jalan yang salah. Ia perlu dipimpin ke jalan yang benar.
C. Seseorang harus belajar memahami dan menerima seseorang yang bersalah. Jangan prejudis.
D. Belajar untuk berpikir positif tentang seseorang yang bersalah. Seseorang punya dua sisi kehidupan yang berbeda: sisi negatif dan sisi positif. 2 Tesalonika 3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu, 3:15 tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.

II. Memiliki roh lemah lembut
A. Seorang penulis berkata bahwa seni dalam menengur seseorang yang bersalah adalah memberi pesan yang jelas kepada pihak yang bersalah, tanpa merusak harga diri dan kehormatannya, serta mendorong tindakan perbaikan atau perilaku positif
B. Cara kita menegur seorang yang bersalah bisa memberi dampak besar pada dirinya secara moral dan psikologis.
C. Berbeda orang, berbeda sikap mereka saat ditegur: ada yang reaktif, ada yang ketakutan, ada yang berdiam diri, ada juga yang menerima kondisinya.
- Boss yang kasar
- Boss yang lemah lembut
D. Sikap lemah lembut tidak boleh dipengaruhi oleh apapun sikap yang ditunjukkan orang yang bersalah.
E. Goal kita dalam menegur seseorang yang bersalah adalah ia dapat menerima kesalahannya dan bersedia untuk bertobat. Lihat 2 Samuel 12.

III. Mampu menjaga diri untuk tidak terpancing emosi
A. Ketika menegur seseorang jangan serang pribadinya, tetapi perbuatannya yang salah.
B. Ketika seseorang yang bersalah tidak mau menerima kesalahannya, mungkin dia akan bereaksi, berdiam, dan keadaan ini akan menempatkan kita pada jebakan emosi.
C. Kita harus belajar dari Kejadian 3, ketika Allah menegur Hawa dan Adam.

Kesimpulan:
1. Menegur dibenarkan dalam Alkitab, tetapi harus dengan cara yang benar.
2. Kita harus belajar seni menegur menurut versi Alkitab.
3. Kita bertanggung jawab menegur saudara-saudara yang bersalah.
By: Harun Tamale

1 Komentar

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.