Oleh: Rod Rutherford

Sering sekali kita mendengar orang berkata, “Allah akan menyelamatkan semua orang baik” Hal ini mengandung arti bahwa ada orang-orang baik di dalam semua gereja-gereja yang akan selamat. Bahkan hal itu juga berarti bahwa ada orang-orang yang baik tidak pernah menjadi anggota salah satu gereja yang akan selamat. Apakah semua orang baik akan selamat? Bagaimana kata Alkitab?
Alkitab mengajarkan bahwa seseorang itu tidak akan pernah sampai kepada kebaikan yang memadai sehingga dia selamat melalui kebaikannya itu sendiri. Jika manusia dapat selamat melalui perbuatan baik mereka, maka tidak perlu Kristus mati untuk dosa-dosa kita. Rasul Paulus menuliskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9).
Paulus menuliskan juga, “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar -- tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati --.Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:6-8).
Bahkan orang yang paling hebat, yang cukup panjang umurnya untuk mengetahui perbedaan antara yang benar dan yang salah, juga berdosa. Alkitab berkata, “Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah dosa, seperti ada tertulis tidak ada orang yang benar, seorang pun tidak. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan Allah” (Roma 3:9, 10, 23).
Di dalam Kisah Rasul 10, kita membaca kisah seorang yang bernama Kornelius. Kornelius adalah seorang yang baik. Dia juga adalah seorang yang agamis, tetapi tidak selamat. Silahkan memperhatikan bagaimana Alkitab menggambarkan orang baik ini. “Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah” (Kisah Rasul 10:1, 2). Perhatikanlah bahwa Kornelius adalah seorang yang beribadah kepada Allah yang benar dan telah mengajar keluarganya supaya takut akan Allah. Kornelius juga adalah seorang yang senang berdoa. Dia juga seorang yang baik hati dan senang memberi karena “dia banyak memberi sedekah kepada orang-orang.”
Walaupun dia mempunyai iman dan kebaikan, tetapi Kornelius masih tidak selamat. Malaikat Allah berkata kepadanya supaya dia, “menyuruh beberapa orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu” (Kisah Rasul 11:13-14).
Apakah semua orang yang berbuat baik itu akan selamat? Jawabannya adalah “tidak”, karena bahkan orang yang paling hebat sekalipun mempunyai dosa dan hanya satu dosa saja akan tetap menjadikan seseorang itu di luar surga, Yohanes menuliskan, “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu” (Wahyu 21:27).
Satu-satunya jalan untuk menghilangkan dosa adalah melalui darah Kristus (Wahyu1:5). Hal ini terjadi melalui ketaatan kita kepada Injil Yesus Kristus. Kita membaca di dalam Kisah Rasul 22:16, “Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!”
Bukan semua orang baik akan selamat. Demikian juga dengan orang yang beragama, tidak semuanya selamat. Tidak cukup hanya beragama tetapi harus agama yang benar. Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7:21).
Bukan semua orang baik akan selamat. Semua orang yang akan selamat adalah orang-orang yang dengan rendah hati menyerahkan dirinya kepada Tuhan kita Yesus Kristus di dalam ketaatan kepada InjilNya dan semua orang hidup yang melakukan kehendakNya. “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya” (Ibrani 5:8-9).
Para pembaca, apakah Anda sudah menaati Injil Yesus Kristus? Jika belum, Anda tidak selamat! Taatilah Kristus sekarang ini. “Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!”

(Alih bahasa oleh: Victor Nainggolan)

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.