“Perbuatan jauh lebih berarti dari pada perkataan”. Banyak orang mengaku bahwa dia adalah orang Kristen. Apakah karena seseorang itu mengaku sebagai seorang Kristen maka berarti orang tersebut adalah benar-benar orang Kristen?
Untuk membuktikan bahwa seseorang itu adalah seorang Kristen, baiklah kita mempertimbangkan definisi Kristen itu. Dalam Alkitab bahasa Gerika Perjanjian Baru edisi ke-tiga 1983, kata orang Kristen hanya terdapat dua kali yaitu dalam Kisah Rasul 11:26 dan 1 Petrus 4:14.
Dalam ke-dua teks ini, orang Kristen dituliskan dalam bentuk kata benda yang artinya adalah orang-orang yang sudah menjadi milik atau pengikut Kristus. Bila kita melihat di dalam Alkitab Bahasa Inggris, orang Kristen didalam teks ini dituliskan “Christian”. Dimana kata ini berasal dari dua kata yang digabungkan yaitu: Christ artinya Kristus dan “Ian” artinya orang.
Berdasarkan pemaduan kedua kata ini maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa orang Kristen itu adalah pengikut Kristus atau orang yang sudah menyerahkan dirinya kepada Kristus. Analoginya adalah kata “Indonesian” didalam bahasa Inggris mengandung arti “orang Indonesia atau warga negara Indonesia.”
Menjadi pengikut atau orang yang sudah menyerahkan dirinya kepada Kristus itu berarti orang tersebut harus mengadopsi semua gaya hidup Kristus didalam hidupnya. Mari kita melihat latar belakang julukan yang dinyatakan orang luar terhadap pengikut Kristus didalam Kisah Rasul 11:26 yaitu karena saat Kristus masih bersama-sama dengan mereka, mereka sering mengadakan pertemuan dan mendengarkan Firman Tuhan melalui Yesus Kristus. Dan sesudah Yesus naik ke surga (Kisah Rasul 2:11), murid-murid itupun sering mengadakan pertemuan-pertemuan dan mempelajari Firman Allah, Kisah Rasul 2:46; 11:17. Jadi untuk layak menyebut dirinya orang Kristen maka dia harus aktif untuk melibatkan diri didalam perhimpunan orang-orang kudus, karena Kristus telah memberikan teladan demikian dan demikianlah juga yang mestinya dilakukan oleh pengikutnya, Ibrani 10:25.
Asal usul sebutan Protestan untuk Kristen Protestan adalah julukan yang diberikan oleh orang-orang yang tidak suka dengan tindakan-tindakan protes Marthin Luter. Jadi pengikut-pengikut Martin Luther mereka sebut Protestan yang berarti pengikut-pengikut tukang protes.
Untuk layak menyebut diri sebagai seorang Kristen, maka orang tersebut juga harus menjadi pengikut Kristus didalam hal ketaatan kepada Allah.
Yesus dengan jelas menyatakan bahwa segala sesuatu yang Dia katakan dan lakukan semuanya sesuai dengan kehendak Bapa yang di surga, Ibrani 5:8-9. Ketaatan Yesus kepada Allah Bapa menghasilkan buah positif di dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain: Dia taat menjalankan ajaran agama. Yesus datang kepada Yahya untuk dibaptiskan, Matius 3:15, hidup dibawah hukum Taurat, Galatia 4:4, namun tidak pernah melanggar hukum itu, Ibrani 4:12, “.... sudah terkena coba di dalam berbagai hal sama seperti kita dan lagi tiada berdosa.”
Bersama-sama kita dapat merubah dunia. Together we can change the world. (A.D.) Dia taat kepada pemerintah, Roma 13:1-8. Kepada murid-muridnya Yesus berkata, “.... bayarlah kepada kaisar barang yang kaisar punya....” Markus 12:17. Dalam teks ini murid-muridNya berbicara tentang sikap pengikutnya terhadap pemerintah apakah mentaati atau tidak. Yesus menjawab “taati”. Melalui Lukas, Yesus berkata bahwa memang ada batas ketaatan kita kepada pemerintah yaitu jikalau peraturan-peraturan pemerintah itu melawan prinsip kebenaran Firman Allah maka kita tidak boleh melakukan itu, sebaliknya jikalau peraturan pemerintah itu sesuai dengan perintah Allah, maka kita wajib untuk menjalankannya, Kisah Rasul 5:29.
Dia menunjukkan kasihNya kepada semua manusia. Allah telah menyatakan kasihNya kepada manusia dengan mengutusYesus ke dunia, Yohanes 3:16. Untuk mendemonstrasikan kasihNya kepada Allah, Yesus Kristus memberitakan jalan keselamatan, Yohanes 4:7-14; Tidak membuat suatu perbedaan diantara manusia . Dia berkunjung ke rumah orang Samaria. Dalam Yohanes 4 menceritakan tentang pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria. Pada zaman itu tidak ada persaha- batan diantara orang Yahudi dengan orang Samaria. Dia juga memberitakan keselamatan kepada orang yang di benci orang pada waktu itu yaitu Zakheus, Lukas 19:1-10.
Sebagai pengikut Kristus atau orang yang mengaku orang Kristen, sudahkah kita menunjukkan tipe kita atau Yesus kepada Allah Bapa didalam hidup kita? Jikalau kita tidak aktif didalam perhimpunan berjemaah atau kita masih memandang rupa didalam persahabatan, sesungguhnya kita tidak layak menyandang sebutan orang Kristen.
Rata-rata orang mengenal dan pernah memakan jeruk manis. Pernahkah Saudara berpikir mengapa itu disebut jeruk manis? Kulitnya halus dan mulus serta kelihatan bagus. Namun yang menakjubkan bukan hanya bentuknya saja, melainkan juga rasanya yaitu manis. Saya kira itulah sebabnya sehingga jeruk tersebut disebut jeruk manis.
Jikalau didalam kehidupan kita sehari-hari terpancar keindahan-keindahan perbuatan Kristus maka kita akan disebut pengikut Kristus, Kolose 3:16-17.
Biarlah kita menjadi orang Kristen di dalam perbuatan dan bukan hanya didalam perkataan saja.
Untuk membuktikan bahwa seseorang itu adalah seorang Kristen, baiklah kita mempertimbangkan definisi Kristen itu. Dalam Alkitab bahasa Gerika Perjanjian Baru edisi ke-tiga 1983, kata orang Kristen hanya terdapat dua kali yaitu dalam Kisah Rasul 11:26 dan 1 Petrus 4:14.
Dalam ke-dua teks ini, orang Kristen dituliskan dalam bentuk kata benda yang artinya adalah orang-orang yang sudah menjadi milik atau pengikut Kristus. Bila kita melihat di dalam Alkitab Bahasa Inggris, orang Kristen didalam teks ini dituliskan “Christian”. Dimana kata ini berasal dari dua kata yang digabungkan yaitu: Christ artinya Kristus dan “Ian” artinya orang.
Berdasarkan pemaduan kedua kata ini maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa orang Kristen itu adalah pengikut Kristus atau orang yang sudah menyerahkan dirinya kepada Kristus. Analoginya adalah kata “Indonesian” didalam bahasa Inggris mengandung arti “orang Indonesia atau warga negara Indonesia.”
Menjadi pengikut atau orang yang sudah menyerahkan dirinya kepada Kristus itu berarti orang tersebut harus mengadopsi semua gaya hidup Kristus didalam hidupnya. Mari kita melihat latar belakang julukan yang dinyatakan orang luar terhadap pengikut Kristus didalam Kisah Rasul 11:26 yaitu karena saat Kristus masih bersama-sama dengan mereka, mereka sering mengadakan pertemuan dan mendengarkan Firman Tuhan melalui Yesus Kristus. Dan sesudah Yesus naik ke surga (Kisah Rasul 2:11), murid-murid itupun sering mengadakan pertemuan-pertemuan dan mempelajari Firman Allah, Kisah Rasul 2:46; 11:17. Jadi untuk layak menyebut dirinya orang Kristen maka dia harus aktif untuk melibatkan diri didalam perhimpunan orang-orang kudus, karena Kristus telah memberikan teladan demikian dan demikianlah juga yang mestinya dilakukan oleh pengikutnya, Ibrani 10:25.
Asal usul sebutan Protestan untuk Kristen Protestan adalah julukan yang diberikan oleh orang-orang yang tidak suka dengan tindakan-tindakan protes Marthin Luter. Jadi pengikut-pengikut Martin Luther mereka sebut Protestan yang berarti pengikut-pengikut tukang protes.
Untuk layak menyebut diri sebagai seorang Kristen, maka orang tersebut juga harus menjadi pengikut Kristus didalam hal ketaatan kepada Allah.
Yesus dengan jelas menyatakan bahwa segala sesuatu yang Dia katakan dan lakukan semuanya sesuai dengan kehendak Bapa yang di surga, Ibrani 5:8-9. Ketaatan Yesus kepada Allah Bapa menghasilkan buah positif di dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain: Dia taat menjalankan ajaran agama. Yesus datang kepada Yahya untuk dibaptiskan, Matius 3:15, hidup dibawah hukum Taurat, Galatia 4:4, namun tidak pernah melanggar hukum itu, Ibrani 4:12, “.... sudah terkena coba di dalam berbagai hal sama seperti kita dan lagi tiada berdosa.”
Bersama-sama kita dapat merubah dunia. Together we can change the world. (A.D.) Dia taat kepada pemerintah, Roma 13:1-8. Kepada murid-muridnya Yesus berkata, “.... bayarlah kepada kaisar barang yang kaisar punya....” Markus 12:17. Dalam teks ini murid-muridNya berbicara tentang sikap pengikutnya terhadap pemerintah apakah mentaati atau tidak. Yesus menjawab “taati”. Melalui Lukas, Yesus berkata bahwa memang ada batas ketaatan kita kepada pemerintah yaitu jikalau peraturan-peraturan pemerintah itu melawan prinsip kebenaran Firman Allah maka kita tidak boleh melakukan itu, sebaliknya jikalau peraturan pemerintah itu sesuai dengan perintah Allah, maka kita wajib untuk menjalankannya, Kisah Rasul 5:29.
Dia menunjukkan kasihNya kepada semua manusia. Allah telah menyatakan kasihNya kepada manusia dengan mengutusYesus ke dunia, Yohanes 3:16. Untuk mendemonstrasikan kasihNya kepada Allah, Yesus Kristus memberitakan jalan keselamatan, Yohanes 4:7-14; Tidak membuat suatu perbedaan diantara manusia . Dia berkunjung ke rumah orang Samaria. Dalam Yohanes 4 menceritakan tentang pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria. Pada zaman itu tidak ada persaha- batan diantara orang Yahudi dengan orang Samaria. Dia juga memberitakan keselamatan kepada orang yang di benci orang pada waktu itu yaitu Zakheus, Lukas 19:1-10.
Sebagai pengikut Kristus atau orang yang mengaku orang Kristen, sudahkah kita menunjukkan tipe kita atau Yesus kepada Allah Bapa didalam hidup kita? Jikalau kita tidak aktif didalam perhimpunan berjemaah atau kita masih memandang rupa didalam persahabatan, sesungguhnya kita tidak layak menyandang sebutan orang Kristen.
Rata-rata orang mengenal dan pernah memakan jeruk manis. Pernahkah Saudara berpikir mengapa itu disebut jeruk manis? Kulitnya halus dan mulus serta kelihatan bagus. Namun yang menakjubkan bukan hanya bentuknya saja, melainkan juga rasanya yaitu manis. Saya kira itulah sebabnya sehingga jeruk tersebut disebut jeruk manis.
Jikalau didalam kehidupan kita sehari-hari terpancar keindahan-keindahan perbuatan Kristus maka kita akan disebut pengikut Kristus, Kolose 3:16-17.
Biarlah kita menjadi orang Kristen di dalam perbuatan dan bukan hanya didalam perkataan saja.
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.