Sebuah Petunjuk Sederhana Untuk Menolong Mendirikan Jemaat di Daerah Manapun di Dunia


Pendahuluan

Gereja Perjanjian Baru

Jika Gereja yang dibangun oleh Yesus belum ada di sekitar Anda, Anda harus memulainya!  Dan hal ini mungkin dapat dimulai di rumah Anda sendiri!

Tidak ada kebutuhan yang paling besar pada saat ini selain dari seluruh manusia untuk meninggalkan selama-lamanya agama-agama buatan manusia yang telah menjadi bencana bagi gereja Kristus selama berabad-abad dan jadilah bagian dari usaha untuk memulihkan Gereja Kristus yang benar di seluruh dunia.

Ini dapat dilakukan jika seseorang bersedia dengan hati-hati mengikuti setiap peraturan-peraturan dasar yang diajarkan oleh Kristus dan rasul-rasul yang harus diikuti oleh gerejanya.

Ini adalah fakta-fakta dasar bahwa untuk dapat menjadi pria dan wanita Perjanjian Baru, kita hanya perlu melakukan sama seperti yang mereka lakukan.  Hanya sesederhana itu.

Kami hanya menyampaikan beberapa petunjuk atau daftar yang harus diikuti.  Ini bukan sebuah kredo (pengakuan-pengakuan iman), bukan pula hasil keputusan dewan pusat atau sinode manusia.   Ini hanya presentasi prosedur untuk dipakai oleh orang yang berkemauan baik di seluruh bumi yang melihat kepada Alkitab sebagai satu-satunya sumber otoritas keagamaan dan mereka yang mencari untuk mendirikan jemaat (umat) Tuhan yang independen.  Jemaat-jemaat ini dengan cara setia mengikuti perintah-perintah Tuhan mempertahankan identitas mereka dengan Tuhan.  Mereka melestarikan indentitas mereka dengan bersekutu hanya dengan orang-orang yang dimotivasi oleh iman yang sama dan praktek yang sama.

Apakah Gereja Yang Benar Itu?

Gereja adalah sebuah kumpulan orang-orang yang dipanggil ke luar dari kegelapan kepada terang yang ajaib (1 Petrus 2:9).  Gereja itu adalah tubuh rohani yang menampung semua orang yang telah diselamatkan.

Gereja Alkitab dapat dikenali secara positif.  Ciri-ciri dan keistimewaan doktrinnya begitu jelas dinyatakan di dalam Perjanjian Baru sehingga dapat dengan mudah dibedakan dari sejumlah sekte-sekte yang bergantung kepada ajaran-ajaran manusia untuk keberadaan mereka.

Tuhan hanya membutuhkan satu gereja saja.  Dia mengetahui bahwa semua manusia dapat diselamatkan di dalam satu gereja, maka dia mendirikan satu gereja.

Tetapi manusia, yang seringkali menunjukkan ketidaksenangannya dengan rencana Allah, telah mencoba untuk mengubah Gereja Kristus.  Manusia telah menambahkan sesuatu kepada kebaktian yang tidak secara spesifik dikuasakan oleh Allah.  Manusia telah mengurangi beberapa hal yang diperintahkan oleh Allah.  Manusia juga telah mengganti hal-hal yang pada awalnya diperintahkan Allah di dalam gereja dengan cara-cara mereka sendiri.

Tetapi dari semua usaha ini, manusia hanya berhasil membangun begitu banyak sistim denominasi.  Untuk ini mereka memalsukan nama Kristus supaya nampak seolah-olah semua perubahan itu mendapatkan pengakuan Allah.  Tetapi manusia tidak berhasil mengubah Gereja Tuhan.  Gereja itu tetap sama.

Gereja Yesus Kristus yang benar akan selalu terdiri dari:
1.    Orang-orang yang diajar firman Allah dengan benar.
2.    Orang-orang yang percaya kepada Injil Kristus dan telah bertobat dari dosa-dosa mereka, telah mengaku nama Kristus sebagai Anak Allah, dan orang-orang yang telah dibaptiskan secara Alkitabiah untuk keampunan dosa-dosa mereka.
3.    Orang-orang yang setia berbakti kepada Allah dengan cara yang telah ditetapkannya, tanpa tambahan, tanpa pengurangan atau penggantian, dan
4.    Orang-orang yang mengekspresikan kasih mereka kepada Tuhan dengan pelayanan dan kepatuhan mereka.


Bagaimana...
-    Kita mengetahui kehendak Allah itu?
-    Allah menyatakan kehendakNya kepada manusia?
Perjanjian Lama berisi kehendak Allah untuk manusia yang hidup sebelum zaman Kristus.  Hukum-hukum mereka, upacara-upacara keagamaan mereka dan kurban-kurban mereka adalah diperintahkan oleh hukum Musa.  Tetapi hukum Musa telah digenapi ketika Yesus datang (Kolose 2:14, 15) dan hukum yang baru telah diberlakukan (Ibrani 9:15; 10:9, 10).  Kita tidak di bawah hukum Musa.  Kita memiliki Perjanjian Baru sebagai kitab hukum kita.

Ketika seseorang membaca Perjanjian Baru, itu sama dengan Allah berbicara kepadanya.  Ini penting bagi kita, sebab kita akan menggunakan Perjanjian baru sebagai sumber wewenang dalam mencari gereja yang didirikan oleh Yesus.

Bahwa Perjanjian Baru adalah ekspresi kehendak Allah dapat dilihat dari fakta bahwa Dia sendiri melarang kita untuk “melampaui apa yang tertulis” (1 Korintus 4:6).  “Kita dilarang untuk memberitakan injil yang lain” (Galatia 1:8, 9).  Dia melarang kita untuk “menambah” atau mengurangi sesuatu dari perkataan nubuat ini” (Wahyu 22:18, 19).  Dia memperingatkan kita tentang banyaknya “nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1 Yohanes 4:1).  Dan Dia membatasi persekutuan kita hanya kepada mereka yang “tinggal dalam pengajaran Kristus” saja (2 Yohanes 9-11).

Perjanjian Baru berisi perintah-perintah dari Allah yang mengikat kita saat ini.  Ketika Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Tesalonika, dia memuji mereka karena mereka menerima firman yang dia beritakan kepada mereka.  Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka telah “menerima firman Allah yang kami beritakan, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi firman Allah” (1 Tesalonika 2:13).

Kehendak Allah dinyatakan kepada manusia melalui Alkitab.  Tidak heran kalau Paulus berkata, “iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17).

Allah tidak berbicara secara langsung kepada manusia saat ini.  Dia berbicara kepada manusia hanya melalui Alkitab.  Alkitab itu berisi kehendakNya yang lengkap dan final.

Tetapi
-    Kita harus dengan benar membagi firman itu agar dapat mengerti bagian mana yang ditujukan kepada kita saat ini.
“... menjalankan perkataan dari hal yang benar itu dengan sebenarnya” (2 Timotius 2:15 - Terjemahan Lama).

Sebenarnya Alkitab itu adalah sebuah kitab yang terdiri dari 66 buku.  Alkitab ditulis oleh 40 penulis yang berbeda yang menulis dalam periode 1500 tahun.  Mereka menulis apa yang diilhamkan Allah untuk mereka tulis.  Beberapa dari mereka menulis sejarah umat Allah yang hidup di bawah hukum Musa.  Beberapa dari mereka menulis tentang hukum-hukum pada masa itu.  Beberapa dari mereka menulis nubuatan tentang Kristus dan gerejaNya.

Alkitab dibagi ke dalam dua bagian (1) Perjanjian Lama yang mencakup periode dari masa Adam sampai kepada menjelang kelahiran Kristus; (2) Perjanjian Baru yang menjadi hukum iman dan praktek saat ini.

Perjanjian Baru dimulai dengan empat biografi kehidupan Yesus Kristus.  Biografi tersebut adalah: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.  Buku-buku tersebut menceritakan kelahiran Yesus, masa kecilNya, permulaan pelayananNya, pemilihan murid-muridNya, mujizat-mujizatNya, ajaran-ajaranNya, janjiNya untuk mendirikan Gereja, pengadilanNya, penyalibanNya, KematianNya, PenguburanNya, KebangkitanNya pada hari yang ketiga, janjiNya untuk datang kembali, perintahNya kepada rasul-rasul untuk pergi ke seluruh dunia untuk memberitakan Injil dan akhirnya kenaikanNya ke surga.  Kitab-kitab ini ditulis untuk menghasilkan iman kepada Kristus (Yohanes 20:30-31).

Kitab berikutnya adalah kitab Kisah Rasul-rasul, mencatat kegiatan 12 rasul yang dipilih oleh Yesus untuk meneruskan pekerjaanNya setelah kenaikanNya ke surga.  Kitab ini menceritakan bagaimana rasul-rasul memberitakan Injil, menyelamatkan jiwa-jiwa, mendirikan jemaat-jemaat lokal di kota-kota di seluruh dunia yang dikenal saat itu.  Kitab ini menceritakan tentang bagaimana laki-laki dan perempuan bertobat dan apa yang mereka lakukan agar selamat serta bagaimana dan kapan mereka berbakti setelah ditambahkan ke dalam jemaat.  Kitab ini ditulis sebagai pola untuk mendirikan jemaat, pertobatan dan penginjilan.

Kitab-kitab selanjutnya terdiri dari surat-surat yang ditujukan kepada individual atau jemaat-jemaat.  Surat-surat ini menceritakan kepada kita melalui ajaran-ajaran dan contoh-contoh bagaimana untuk hidup sebagai orang Kristen dan bagaimana bekerja dan memuliakan Kristus melalui jemaat (Efesus 3:21).

Mempelajari Alkitab
Dengan mempelajari Alkitab, kita menunjukkan penghormatan yang pantas kepada firmanNya.  Dengan cara inilah Allah berbicara kepada manusia.  Kita belajar dari penyelidikan kita akan firman Allah tentang apakah kehendak Allah itu.  Kita mempelajari apakah jemaatNya itu dan kita belajar bagaimana untuk mendirikannya.
Manusia telah melakukan ini hampir 2000 tahun lamanya.

Alkitab mengatakan kepada kita ...
-    Siapakah kita.
-    Mengapa kita di sini, dan
-    Kemana kita akan pergi ketika kita meninggalkan tempat ini.

Siapakah kita?   
Kita adalah manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26, 27).  Allah membentuk Adam, manusia pertama dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
 hidungnya “dan manusia itu menjadi mahluk hidup” (Kejadian 2:7).

Tubuh kita dibuat dari tanah dan akan kembali kepada tanah pada saat kematian (Kejadian 3:19), tetapi kita mempunyai jiwa yang abadi yang berasal dari Allah dan akan “kembali kepada Allah” (Pengkhotbah 12:7) ketika kita mati.


Mengapa kita disini?        
Kita di sini sebab Allah menciptakan kita dan memberikan pekerjaan untuk kita kerjakan bagiNya.  Paulus mengatakan bahwa segala sesuatu (termasuk manusia) diciptakan “oleh Dia dan untuk Dia” (Kolose 1:16).
Dia memberikan kepada kita “masing-masing dengan tugasnya” (Markus 13:34) dan kita dapat memuliakan Dia dengan cara menyelesaikan pekerjaan yang “Engkau berikan kepadaku untuk melakukannya” (Yohanes 17:4).


Kemanakah kita akan Pergi
ketika kita meninggalkan
tempat ini?        Jika kita melayani Allah dengan setia, Dia akan membawa kita untuk tinggal bersamaNya di surga.  Jika kita tidak mentaatinya dalam hidup ini, kita akan dikirim ke neraka untuk menderita hukuman selama-lamanya.

Hanya ada dua kemungkinan tempat kita pergi ketika hidup ini berakhir.  Satu disebut surga.  Ini adalah tempat yang baik.  Tempat sukacita dan damai serta kebahagiaan.  Di surga inilah Allah tinggal (Yohanes 14:1-3).

Ada juga sebuah tempat yang disebut neraka. Ini tempat yang buruk.  Orang-orang yang karakternya telah dibakar oleh hawa nafsu dan ketamakan harus berkumpul untuk dihukum selama-lamanya (Wahyu 20:8).

Alkitab Menyatakan Problema Terbesar Manusia
dan Cara Mengatasinya

Kehidupan manusia di bumi dimulai dalam keadaan tidak berdosa.  Tidak seorangpun dilahirkan dalam dosa.  Banyak orang mengajarkan bahwa bayi dilahirkan dalam dosa, tetapi Alkitab tidak mengajarkan demikian, malahan Alkitab mengajarkan sebaliknya.  Alkitab mengajarkan bahwa tubuh kita menanggung akibat dari dosa Adam (Kejadian 3:17-19), tetapi bukan menanggung dosa-dosanya (Yehezkiel 19:20).  Tubuh kita berasal dari Adam, tetapi roh kita berasal dari Allah (Ibrani 12:9).  Allah tidak memberikan kepada manusia roh yang sudah ternoda dengan dosa seseorang dan memintanya untuk kembali kepadaNya tanpa dosa.

    Ketika seorang anak dilahirkan, dia terhubung dengan Allah.  Jika anak itu dilahirkan dalam dosa, maka dia sudah terpisah dari Allah.  Seorang bayi tidak lahir dalam dosa, maka jika dia meninggal semasa masih bayi, dia akan pergi ke surga.

    Walaupun seorang bayi dilahirkan tanpa dosa, dia tidak akan lama tinggal tanpa dosa.  Saatnya akan datang dimana dia akan bertumbuh untuk mengetahui perbedaan antara yang baik dan yang jahat.  Ketika dia berbuat salah dan mengetahui bahwa itu salah maka dia telah berbuat dosa.  Dan dosa memisahkannya dari Allah (Yesaya 59:1-2).  Satu kali manusia telah terpisah dari Allah, maka manusia tidak dapat kembali sendiri, dia memerlukan pertolongan.  Allah mengasihi manusia, dan anugerahNya menyediakan pertolongan yang dibutuhkan oleh manusia untuk menghapus dosa-dosanya.  Setelah dosanya dihapus, manusia dapat kembali kepada Allah seperti semula.

    Hanya darah Kristus yang dapat menghapuskan dosa.  Ketika manusia membersihkan dosa-dosanya di dalam darah Kristus.  Dia kembali terhubung dengan Allah.  Manusia terhubung dengan Allah pada waktu lahir, terpisah darinya ketika dia berdosa dan harus “dilahirkan kembali” agar kembali terhubung dengan Allah (Yohanes 3:5).

Ketika seseorang mengetahui bahwa dia telah melanggar hukum Allah dan menjadi terpisah darinya karena dosa, dia perlu mengetahui bahwa:

Pengampunan  Dapat Diperoleh .

Pengampunan dapat diperoleh, tetapi berkat ini sama seperti semua manfaat yang diberikan Allah mempunyai syarat.  Seseorang harus menuruti kehendak Tuhan agar mendapatkan pengampunanNya (Ibrani 5:8).  Manusia tidak dapat merencanakan caranya sendiri untuk mendapatkan pengampunan (Roma 10:1-3). Allah lah yang kita lawan ketika kita berbuat dosa, dan Dia berhak untuk memberikan syarat-syarat bagaimana pengampunan itu diberikan.  Dia telah memutuskan bahwa:

1.    Jika seseorang percaya kepada Allah dan putraNya Yesus Kristus (Ibrani 11:6) dan
2.    Jika seseorang yang percaya itu bertobat (Kisah Rasul 17:30) dari dosa-dosanya dan memutuskan untuk mengubah cara hidupnya di masa depan agar sesuai dengan kehendak Allah, dan
3.    Jika dia mengaku (Roma 10:10) bahwa dia percaya bahwa Kristus adalah Anak Allah, dan
4.    Jika dia dibaptiskan ke dalam air dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus (Matius 28:18-20) untuk jalan keampunan dosa-dosanya, dia akan diselamatkan (Kisah Rasul 2:38).

Empat tindakan ketaatan di atas adalah penting untuk keselamatan.  Tiap-tiap tindakan tersebut menolong orang berdosa untuk menyiapkan diri bagi pengampunan, tetapi dosa-dosanya belum dihapuskan sampai dosa-dosa itu “disucikan” dalam tindakan baptisan (Kisah Rasul 22:16).

              
                Ketika seseorang percaya kepada Injil,
    Catat baik-baik        bertobat dari dosa-dosanya, mengaku nama Kristus dan dibaptiskan untuk pengampunan
dosa-dosanya, maka dia selamat (Markus 16:15-16).  Pada saat dia selamat Tuhan menambahkan dia ke dalam gereja (jemaat)Nya (Kisah Rasul 2:47).


Apakah Tujuan
Apakah Yang Diperoleh dari Baptisan?
Baptisan adalah sebuah tindakan yang sederhana.  Mudah untuk dibaptiskan, tetapi arti baptisan itu sangatlah penting.

Seseorang harus bersedia untuk dibaptiskan karena:
1.    Baptisan adalah syarat bagi keselamatan (Markus 16:15-16).
2.    Baptisan membawa kepada pengampunan dosa (Kisah Rasul 2:38).
3.    Baptisan menaruh seseorang ke dalam Kristus (Roma 6:1-4).
4.    Dalam baptisan seseorang mengenakan Kristus (Galatia 3:27).
5.    Baptisan menyelematkan (1 Petrus 3:20-21).

Semua yang Kristus lakukan untuk manusia dalam menyediakan jalan keselamatan harus ditiru oleh orang yang diselamatkan.  Sebagai contoh: Kristus mati bagi dosa-dosa kita, dikuburkan, dan dibangkitkan dari kematian (1 Korintus 15:1-4).  Kita mentaati “pengajaran” itu (Roma 6:17) ketika kita bertobat.  Sama seperti Dia mati bagi dosa-dosa kita, maka manusia harus mematikan dosa-dosanya ketika dia bertobat.  Sama seperti Yesus dikuburkan di dalam kubur, maka orang yang mematikan dosanya dalam pertobatan harus dikuburkan ke dalam baptisan air.  Sama seperti Yesus dibangkitkan dari kubur, maka seseorang yang telah dibaptiskan bangkit dari kuburan baptisan.  Sama seperti Yesus yang bangkit untuk hidup selama-lamanya, maka orang yang telah dibaptiskan sekarang “dia akan hidup dalam hidup yang baru” (Roma 6:1-4).  Jadi seluruh proses penebusan ditiru oleh orang yang ditebus.

Baptisan untuk pengampunan dosa adalah apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berbicara dengan Nikodemus “jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah” (Yohanes 3:5).

Oleh karena baptisan menaruh seseorang ke dalam Kristus semua “berkat-berkat rohani” di dalam Kristus (Efesus 1:3) menjadi miliknya untuk dipergunakan.  Sungguh suatu berkat berada dalam Kristus!

Jika Anda pasti bahwa Anda mengetahui untuk apakah baptisan itu

ANDA Harus meminta seseorang untuk membaptiskan ANDA,
HARI INI.

Siapapun dapat membaptiskan, maka mintalah seorang laki-laki sahabat Anda, atau seorang laki-laki anggota keluarga Anda untuk membaptiskan Anda.  Tidak menjadi masalah siapa yang membaptiskan Anda.  Manfaat baptisan berasal dari Allah, bukan dari orang yang menolong Anda untuk membaptiskan Anda.

Jadi mintalah Saudara Anda, atau ayah Anda, atau siapapun (kalau ada anggota laki-laki gereja jemaat Kristus akan lebih baik) yang akan menemani ke tempat yang banyak airnya yang cukup dalam untuk menyelamkan seluruh tubuh Anda dalam baptisan (Kolose 2:12).  Mungkin Anda akan menjelaskan kepada orang yang akan membaptis Anda apa yang Anda inginkan untuk dia lakukan.  Anda akan menjelaskan kepadanya mengapa Anda dibaptiskan.  Ketika dia mengetahui bahwa dalam tindakan ketaatan yang sederhana Anda mendapatkan pengampunan dosa, mungkin dia mau belajar firman Allah supaya dia sendiri dapat dibaptiskan.



Bagaimana Cara Dibaptiskan?

Pertama, pergilah ke tempat yang banyak airnya yang cukup dalam untuk menyelamkan seluruh tubuh Anda.  Baptisan adalah suatu penguburan (Roma 6:4).

Masuklah ke dalam air sampai setinggi pinggang atau lebih dalam lagi.  Lalu bersama dengan orang yang membaptiskan berdiri sedikit di belakang Anda dan dapat dengan perlahan menurunkan tubuh Anda ke dalam air sampai seluruh tubuh Anda tenggelam.
Orang yang membaptiskan Anda ada dalam posisi yang baik untuk dengan segera mengangkat tubuh Anda ke dalam posisi berdiri kembali.  Anda dapat meninggalkan air dan mengganti pakaian yang basah dengan yang kering.

Catatan:     Seseorang hanya satu kali dibaptiskan secara Alkitabiah (Efesus 4:5).  Dosa-dosa yang dilakukan setelah dibaptiskan diampuni dengan cara “bertobat dan berdoa” (Kisah Rasul 8:22) bukan dengan cara dibaptiskan kembali.

Setelah Anda
dibaptiskan-
Anda Harus  Mengajar  dan Membaptiskan  Orang Lain

Jika Anda sudah dibaptiskan untuk jalan keampunan dosa, dan telah ditambahkan ke dalam jemaat, Anda telah menemukan sebuah harta yang juga dapat dimiliki oleh orang lain.  Anda harus membagikannya kepada orang lain.  Membagikannya kepada orang lain akan meningkatkan suka cita Anda.

Tentu saja, sebelum Anda mengajar orang lain tentang Kekristenan Perjanjian Baru, Anda harus memastikan bahwa Anda sendiri mengerti tentang itu.  Anda harus mengulangi pelajaran Anda berkali-kali, untuk memastikan bahwa Anda tidak mengajarkan kesalahan (ajaran yang salah) kepada teman-teman Anda.

Setelah Anda mengulangi semua apa yang Anda telah pelajari tentang Gereja dan bagaimana untuk menjadi anggotanya, Anda harus memanggil semua teman-teman Anda dan ceritakan tentang keselamatan Anda.

Anda akan dapat menunjukkan kepada mereka dari Alkitab tentang apakah dosa itu (1 Yohanes 3:4) dan apakah akibat dosa (Yesaya 59:1, 2) dan bahwa orang yang mati dalam dosa tidak dapat pergi ke surga (Yohanes 8:21).  Anda akan dapat mengatakan kepada mereka tentang kasih Allah kepada mereka (Yohanes 3:16) dan karena kasihNya kepada mereka, Dia memberikan keselamatan itu melalui Kristus (Roma 5:8; 1 Yohanes 4:10), Anda dapat menunjukkan kepada mereka dimana Yesus mengatakan, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan” (Markus 16:16).  Anda juga dapat mengatakan kepada mereka bahwa apabila mereka telah “dibaptiskan untuk pengampunan dosa”(Kisah Rasul 2:38), maka Tuhan akan menambahkan mereka ke dalam jemaatNya (Kisah Rasul 2:47), seperti yang Tuhan lakukan terhadap Anda!

Betapa menyenangkan bagi Anda untuk dapat mengajar dan  membaptis teman-teman Anda serta kenalan-kenalan lainnya “baik laki-laki maupun perempuan” (Kisah Rasul 5:14).

Sementara seseorang bergembira atas keselamatannya, dia mencari cara untuk berbakti dan memuji Allah.

Manusia secara naluri adalah mahluk yang menyembah (berbakti), dia tidak perlu disuruh untuk menyembah.  Dia perlu diberitahu tentang bagaimana cara menyembah (kebaktian).

Siapakah Yang Memenuhi Syarat Untuk Berbakti?

Ketika satu orang menjadi seorang Kristen dia dapat berbakti sendiri.  Tidak diperlukan suatu kuorom (jumlah tertentu) untuk berbakti kepada Allah.  Ketika Dua orang atau lebih di daerah Anda yang menjadi anggota jemaat mereka harus berkumpul bersama dan berbakti sebagai sebuah jemaat daripada kebaktian sendiri.

Siapakah yang memutuskan apa yang dilakukan dalam kebaktian?

Oleh karena Allah adalah obyek kebaktian kita, dan hanya Dialah yang layak untuk dipuji, Dialah yang harus menentukan terdiri dari apakah kebaktian kita dan bagaimana serta kapan kebaktian itu harus dilaksanakan.  Allah dan bukan manusia yang harus disembah.  Maka, Allah dan bukan manusia yang harus disenangkan.  Apa yang menyenangkan manusia atau apa yang manusia pikir akan menyenangkan Allah, mungkin akan menjadi “kebencian bagi Allah” (Lukas 16:15).  Apapun tindakan dalam kebaktian yang dipersembahkan kepada Allah haruslah selaras dengan kehendak Allah yang terdapat dalam firmanNya (Yohanes 1:17; 4:24).

Melakukan apa yang tidak dikuasakan Allah adalah sama dengan berasumsi bahwa Allah tidak mampu mengetahui apa yang Dia inginkan.  Melakukan sesuatu secara keagamaan dimana Allah tidak memerintahkannya atau melarangnya adalah sama dengan berasumsi bahwa manusia diizinkan untuk melakukan apa saja dimana Allah diam tentang itu.

Tetapi kita harus ingat bahwa Alkitab itu adalah ekspresi kehendak Allah.  Keputusannya (yang Dia katakan) dan juga diamnya Allah harus diperhatikan sebagai refleksi dari kehendakNya.  Dia dengan jelas telah menggambarkan batasan-batasan kebaktian kita baik melalui perintah langsung maupun melalui contoh-contoh yang ditemukan dalam kebaktian gereja Perjanjian Baru, dan menyebut kebaktian yang “sia-sia” bagi orang yang menyembah Allah dengan menggunakan ajaran manusia (Matius 15:9).Ada 5 Unsur
Dari Kebaktian

Semua jemaat Tuhan yang perhimpunan mereka digambarkan di dalam Perjanjian Baru mempunyai pola kebaktian yang sama (1 Korintus 7:17).  Segera setelah pertobatan mereka yang diceritakan dalam Kisah Rasul 2, kita membaca bahwa mereka “bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan, dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa” (Kisah Rasul 2:42).  Menggunakan pola inilah mereka berbakti mengikuti Allah, mereka berkumpul secara teratur pada waktu yang spesifik, ini adalah pelayanan rohani yang sangat berarti.

Kita harus berbakti dengan cara yang sama saat ini.  Bahkan kita akan salah jika kita mencoba untuk berbakti kepada Allah dengan cara yang lain.  Tidak ada penghinaan yang lebih besar kepada Allah selain dari manusia menggunakan “perintah manusia” dalam berbakti kepadaNya (Matius 15:9).

Ada lima aksi dalam kebaktian yang secara spesifik dikuasakan oleh Tuhan.

Dalam kebaktian, kita Bernyanyi
     Respon alami dari hati yang gembira adalah bernyanyi (Yakobus 5:13).  Orang-orang Kristen yang mula-mula menyanyikan nyanyian pujian kepada Allah dalam kebaktian mereka (Efesus 5:19). 
Mereka menggunakan mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani untuk mengekspresikan hati mereka (Kolose 3:16-17).Mereka tidak memakai alat musik untuk mengiringi nyanyian mereka.  Orang-orang Kristen yang mula-mula membuat musik (nada) dan cara yang cocok dengan kata-kata dari mazmur Daud atau beberapa bagian lain dari kitab suci.  Di banyak tempat di dunia ada buku-buku nyanyian atau pujian yang akan menolong dalam bernyanyi, tetapi jika buku nyanyian seperti itu tidak ada, kita dapat melakukan seperti jemaat yang mula-mula yaitu membuat nada dan menyanyikan kata-kata dari sebuah mazmur.



Dalam kebaktian, kita Berdoa
      
Doa adalah cara manusia berbicara kepada Allah.  Ketika kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah, Dia akan mendengarkan kita (1 Yohanes 5:14) dan Dia menjawab doa-doa kita (1 Petrus 3:12).  Doa bukanlah untuk mendobrak keengganan Allah.  Doa adalah pengakuan akan keberserahan dan kebergantungan kita kepadaNya.
Kita harus selalu berdoa dalam iman, percaya bahwa kita akan menerima apa yang kita pinta.  Tetapi kita harus selalu mengatakan, “Bukan kehendakku, melainkan kehendakmulah yang terjadi” (Lukas 22:42).  Kita harus menyampaikan doa kita dalam nama Kristus, sebab Dia adalah pengantara di hadapan Allah (1 Timotius 2:5; Efesus 5:20).


Dalam kebaktian, kita
Belajar Firman Allah
         Belajar Firman Allah adalah bagian dari kebaktian.  Keinginan untuk mengetahui kehendak Allah supaya dapat melakukannya akan membawa berkat Tuhan atas kita (Yohanes 7:17).
Roh Kudus menyatakan orang-orang di Berea lebih mulia sebab mereka “menyelidiki kitab suci” tiap-tiap hari (Kisah Rasul 17:11-12).


Dalam kebaktian, kita
mengumpulkan
Persembahan
         Bagian lain dari kebaktian adalah mengumpulkan persembahan untuk Gereja Kristus.  Jemaat di kota Filipi memberikan sumbangan uang untuk menolong rasul Paulus memberitakan Injil.
Paulus mengatakan bahwa persembahan itu adalah “suatu persembahan yang harum, suatu kurban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah” (Filipi 4:15-19).  Melalui persembahan, kita menolong pemberitaan Injil, membuat gereja mampu untuk menolong orang-orang miskin (1 Korintus 16:1-2) dan membiayai fasilitas fisik (seperti menyewa gedung tempat jemaat dapat berhimpun) atau alat bantu pengajaran yang mungkin diperlukan oleh jemaat (seperti Alkitab, traktat-traktat, buku-buku dan lain-lain).

Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (2 Korintus 9:7) dan melihat kepada persembahan kita sebagai “bukti keiklasan kasih kamu” (2 Korintus 8:8). Orang Yahudi di bawah hukum Musa diperintahkan untuk memberi sepersepuluh dari penghasilan mereka kepada Tuhan.  Tuhan tidak menetapkan jumlah yang tepat bagi orang Kristen untuk dipersembahkan.  Dia telah memberi kehormatan kepada manusia untuk memberi “dengan kemurahan” (Roma 12:8 - T.L.) dan sesuai dengan apa yang dia “peroleh” (1 Korintus 16:6).


Dalam kebaktian, kita mengambil
Perjamuan Tuhan Perjamuan Tuhan adalah peristiwa yang khidmat.  Yesus menetapkan perjamuan Tuhan untuk mengingat penderitaan dan kematianNya bagi dosa-dosa kita. 
Setiap orang Kristen (tanpa pengecualian) mengambil perjamuan Tuhan setiap hari Minggu (tanpa pengecualian) dalam rangka mengenang pengorbanan Kristus bagi dosa-dosa kita.  Dalam mengambil perjamuan Tuhan seseorang memakan roti yang tidak beragi, mengucapkan syukur atasnya kemudian mengambil sepotong kecil dari roti itu dan memakannya untuk mengingat akan tubuh Kristus.  Kemudian Dia mengambil cawan (gelas kecil perjamuan) yang berisi “air buah anggur” lalu mengucapkan syukur atasnya.  Kemudian mengambil dan meminumnya untuk mengenang darah Kristus (Matius 26:26-29; 1 Korintus 11:23-34).

Seseorang mengambil perjamuan Tuhan setiap “hari pertama dalam minggu itu” (Kisah Rasul 20:7; 2:42).  Hanya inilah hari untuk mengambil perjamuan Tuhan.  Perjamuan Tuhan bukan untuk disembarang waktu.

Tujuan perjamuan Tuhan digambarkan oleh Tuhan sendiri ketika Dia mengatakan “Perbuatlah demikian menjadi suatu peringatan akan Daku” (1 Korintus 11:25 - T.L.).  Roti adalah persekutuan dengan tubuh Kristus dan air buah anggur adalah persekutuan dengan darah Kristus” (1 Korintus 10:16).

Perjamuan Tuhan tidak menghapuskan dosa, tetapi ini dilakukan untuk memberitakan kepada dunia suatu fakta bahwa orang Kristen percaya kepada pengorbanan Kristus bagi dosa-dosa kita.

Adalah dosa positif apabila seseorang itu tidak menghadiri perhimpunan bersama saudara-saudara seiman dan meninggalkan pelayanan dimana perjamuan Tuhan diadakan (Ibrani 10:25) kecuali seseorang itu sakit dan tidak dapat menghadiri kebaktian yang khidmat yang diadakan setiap hari Tuhan (atau hari pertama dalam minggu - Kisah Rasul 20:7).  Kita harus menghadiri perhimpunan itu.

Bagaimana Membuat Roti Yang
Tidak Beragi
Untuk Perjamuan Tuhan

Dalam mengadakan perjamuan Tuhan, kita menggunakan roti yang tidak beragi sebab pada waktu Hari Raya Roti Tidak Beragi (hari raya orang Yahudi), Yesus menetapkan perjamuan Tuhan ini (Matius 26:17).  Pada waktu Yesus dan murid-muridNya makan di meja, Dia mengambil sepotong roti yang tidak beragi dan mengucap syukur serta memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-muridNya untuk dimakan (Matius 26:26-29).  Itulah sebabnya kita menggunakan roti yang tidak beragi dalam perjamuan Tuhan.

Roti yang tidak beragi dapat dibuat dengan mudah.  Untuk membuat roti yang akan dipakai dalam perjamuan Tuhan, seseorang dapat mencampur sedikit tepung terigu dengan sedikit air, minyak dan garam.  Semua bahan ini diaduk sampai rata.  Bahan tadi dapat ditipiskan dan dimasak sebentar.

Bagaimana Menyiapkan
Air Buah Anggur
Untuk Perjamuan Tuhan

Pada malam yag sama ketika Yesus dikhianati, Dia tidak saja mengambil roti yang tidak beragi, tetapi juga cawan yang berisi “air buah anggur” mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada murid-muridNya untuk diminum sebagai peringatan akan darahNya yang segera akan ditumpahkan bagi dosa-dosa mereka.  “Air buah anggur” yang dimaksud oleh Yesus adalah air anggur/jus.  Anggur adalah buah yang paling umum di dunia.  Maka Yesus memakai suatu produk yang hampir dapat ditemukan secara universal untuk melambangkan darahNya dalam perjamuan Tuhan.  Ketika orang Kristen dengan setia mengambil perjamuan Tuhan tiap-tiap hari Minggu, dia menunjukkan penghargaannya atas apa yang Yesus lakukan mati di kayu salib bagi dosa-dosanya.  Kegagalan untuk berhimpun tiap-tiap “hari pertama dalam minggu itu” (Kisah Rasul 20:7) menunjukkan kurangnya perhargaan atas apa yang telah Yesus lakukan.

Mendirikan Jemaat
di Rumah Anda Sendiri!

Jika gereja yang sesuai dengan pola Perjanjian Baru tidak ada di daerah Anda, Anda harus memulainya, dan tempat yang alami untuk berhimpun adalah rumah Anda sendiri.  Banyak ayat-ayat Alkitab yang mengindikasikan bahwa orang-orang percaya pada abad pertama berkumpul di rumah-rumah.  Selama lebih dua abad, pemerintah tidak mengizinkan gereja untuk memiliki harta, tetapi gereja itu terus bertumbuh.  Ada saatnya membeli atau membangun ataupun menyewa gedung akan bermanfaat, tetapi Anda jangan pernah berpikir bahwa Anda harus membeli tanah atau gedung untuk memulai sebuah jemaat.  Gereja Kristus yang benar terdiri dari umat Allah, bukan Sebuah gedung!

Setelah Anda sendiri telah dibaptiskan untuk pengampunan dosa dan telah mengajar serta membaptis orang lain, Anda harus menetapkan waktu yang tetap pada hari Minggu untuk kebaktian Anda.  Gereja dapat mulai berhimpun di rumah Anda atau di gedung lainnya untuk kebaktian.  Anda harus menyanyikan beberapa lagu, dan berdoa dalam nama Yesus, dan membuka suatu bagian dari Kitab Suci membacanya dan mengajarkan artinya kepada orang-orang yang hadir.  Lalu mengambil perjamuan Tuhan, berdoa untuk mengucapkan syukur atas roti dan membagi-bagikannya kepada orang-orang yang sudah dibaptis.  Kemudian mengucap syukur atas air buah anggur dan membagi-bagikannya kepada orang-orang yang sudah dibaptis untuk diminum.  Beberapa doa harus dipanjatkan selama kebaktian berlangsung.  Persembahan (kolekte) harus dikumpulkan dan uang yang terkumpul harus disimpan dan dicatat dengan rapi baik jumlah pemasukan maupun pengeluaran.  Uang jemaat ini agar digunakan khusus untuk pertumbuhan dan pengembangan gereja.

Anda harus berusaha untuk mengajar semua orang di daerah Anda.  Jemaat yag mula-mula itu “Menjelajahi seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil” (Kisah Rasul 8:4).


Bagaimanakah Gereja Itu
Diorganisir (Diatur)?

Setiap jemaat Tuhan adalah independen.  Tidak pernah satu jemaat membawahi jemaat yang lain.  Gereja di setiap tempat adalah suatu unit yang terpisah.  Tidak ada organisasi jemaat-jemaat ataupun ada organisasi yang lebih besar dari jemaat setempat.  (Di Indonesia untuk mengikuti undang-undang dibentuklah “pengurus pusat” yang berfungsi sebagai penghubung antara jemaat-jemaat setempat dengan pemerintah dan membuat laporan tahunan kepada Departemen Agama, tetapi bukan membawahi jemaat-jemaat setempat).

Di dalam Alkitab, Gereja itu disebut “Tubuh Kristus,” dalam gambaran ini kita melihat bahwa Kristus adalah “Kepala tubuh itu” (Kolose 1:18; Efesus 1:22), “Jemaat Kristus” (Roma 16:16), “Jemaat Allah” (1 Korintus 1:2).  Orang-orang Kristen secara individu disebut “anggota tubuh,” sebagaimana dalam tubuh jasmani kita dimana masing-masing anggotanya mempunyai fungsi-fungsi tersendiri, begitu juga di dalam tubuh Kristus.  Tidak ada anggota jemaat yang lebih pentig dari yang lainnya, semuanya mempunyai tempatnya masing-masing dan menyumbang bagi kemajuan dan kesehatan seluruh tubuh, yaitu jemaat.

Tetapi marilah kita ingat bahwa Kristus adalah “Kepala Gereja” dan memiliki segala kuasa (Matius 28:18).  Tidak seorangpun diizinkan untuk mengubah struktur gereja dengan cara apapun, sebab tidak seorangpun yang mempunyai kuasa untuk melakukannya.  Hak itu hanya milik Kristus.

Tetapi, sementara jemaat setempat bertumbuh dan jumlah anggotanya bertambah, begitu pula kedewasaan rohaninya, maka akan tiba saatnya dimana diperlukan untuk mengangkat beberapa laki-laki dari jemaat untuk melayani sebagai penatua-penatua.  Orang-orang ini harus diangkat oleh jemaat sendiri.  Mereka tidak mengangkat diri sendiri.  Mereka ini disebut juga gembala-gembala dan melayani sebagai penjaga kawanan domba Allah (1 Petrus 5:1-5).

Dimana penatua-penatua disebut selalu dalam bentuk jamak (Filipi 1:1).  Tidak pernah hanya satu orang yang menjadi penatua di sebuah jemaat (Kisah Rasul 14:23).  Syarat-syarat untuk menjadi penatua-penatua ditetapkan dalam 1 Timotius 3:1-7 dan Titus 1:5-9.

Laki-laki juga diangkat menjadi diakon-diakon untuk melayani jemaat.  Mereka melayani di bawah penatua-penatua (Filipi 1:1; Kisah Rasul 20:28).  Persyaratan mereka terdapat dalam 1 Timotius 3:8-13.

Jemaat dapat didirikan tanpa penatua-penatua atau diakon-diakon.  Jemaat harus berdiri pertama-tama tanpa mereka, sebab orang yang melayani dalam kapasitas itu harus memenuhi syarat melalui pengalaman bertahun-tahun.

Evangelis dan guru-guru Injil adalah orang-orang yang disupport oleh jemaat setempat untuk memberitakan dan mengajarkan Injil di jemaat setempat (Efesus 4:11-16).  Setiap orang Kristen harus memenangkan jiwa, tetapi mereka yang memiliki keinginan dan kemampuan harus dilatih dan disupport oleh jemaat agar mereka dapat menggunakan semua waktu dan usaha mereka bagi pekerjaan ini.


Buku kecil ini diterjemahkan oleh Alex Daniel
dari How To Be Come A Christian dengan penyesuaian seperlunya.

Untuk mempelajari lebih jauh ....

*    Tentang Gereja Kristus yang benar, silahkan menulis kepada kami dan mintalah Kursus Alkitab Tertulis gratis.
*    Jika Anda sudah mengikuti Kursus Alkitab Secara Tertulis dan ingin mengetahui lebih jauh tentang Gereja Kristus, mintalah kepada kami buku-buku dan traktat-traktat yang lain.
 
  

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.