Biarkan Alkitab Berbicara

Alat-alat Musik Dalam Perjanjian Lama:
Kejadian 4: 21 - kecapi, suling
Kejadian 31:27; Mazmur 149:3 - rebana dan kecapi
1 Samuel 10:5 - gambus, rebana, suling dan kecapi
Yesaya 23:16 - kecapi
Mazmur 150:3 - sangkakala,gambus,kecapi
Daniel 3:5,7,10,15 - sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam
Mazmur 33:2; 71:22 - kecapi,gambus sepuluh tali!
Ayub 21:12 - rebana ,kecapi, seruling.
Ayub 30:31 - kecapi, seruling
Mazmur 150:4 - rebana,kecapi, seruling
1 Tawarikh 15:28; Mazmur 98:6 - sangkakala, nafiri dan ceracap, gambus dan kecapi.
2 Samuel 6:5 - kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.
Keluaran 19:13,16; Mazmur 47:6 - sangkakala
Mazmur 150:5 - ceracap
1 Tawarikh 13:8 - kecapi, gambus, rebana, ceracap dan nafiri.
Keluaran 28: 33-35; Zakharia 14:20 - gamis (kerincing)
1 Samuel 18:6 - rebana, gerincing

Ketika orang-orang dalam Perjanjian Lama diperintahkan untuk menggunakan alat-alat musik buatan manusia, maka alat-alat musik itu selalu disebutkan namanya.Alat-alat musik ini tidak pernah digunakan dalam bait Allah.

Mengapa Orang Kristen Tidak Diikat Oleh Perjanjian Lama?

Kita berada di bawah “perjanjian baru”(Yeremia 31:31-33; Ibrani 8:6-13; 12:24).
Perubahan dalam keimamatan memerlukan perubahan hukum (Ibrani 7:12; 9:11; 1 Petrus 2:5,9). Kristus datang untuk menghapuskan yang pertama dan mendirikan yang kedua (Ibrani 10:9). Kristus telah menghapuskan Perjanjian Lama dengan memakukannya pada kayu salib (Kolose 2:14; Galatia 4:4,5; Matius 5:17,18).
Perjanjian Baru mulai beroperasi (berlaku) setelah kematian Kristus (Ibrani 9:16,17).
Perjanjian Baru diberikan kepada segala bangsa (Matius 28:18-20).
Yang memisahkan orang Yahudi dan non-Yahudi telah runtuh (Efesus 2:16
Kita telah “bebas dari”,”mati bagi”,”dibebaskan dari” hukum Taurat (Roma 7:1-7).
Orang Kristen harus mendengar Kristus (Ulangan 18:15; Kisah Rasul 3:22,23; Matius 17:5; Ibrani 1:1-2).
Yang “terukir dengan huruf pada loh-loh batu” telah “pudar”,”cahaya yang sementara “,”Kristus... yang ... menyingkapkannya” (2 Korintus 3:7-14).
“Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat...” (Roma 10:4).

Bernyanyi Dalam Perjanjian Baru

Matius 26:30; Markus 14:26 “menyanyikan nyanyian pujian”
Kisah Rasul 16:25 “menyanyikan puji-pujian”
Roma 15:9 “menyanyikan mazmur bagi nama-Mu."
1 Korintus 14:15 “menyanyi dan memuji dengan rohku,...menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.”
Efesus 5:19 “menyanyi dan bunyikan puji-pujian dengan hatimu” (Terj. Lama).
Kolose 3:16 “menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani...di dalam hatimu.”
Ibrani 2:12 “memuji-muji “
Yakobus 5:13 “Hendaklah ia menyanyikan Mazmur” (Terj. Lama)

Dapatkah suatu alat musik memenuhi segala perintah yang telah diberikan oleh Roh Kudus dalam Efesus 5:19; Kolose 3:16? Alat musik yang disebutkan Roh Kudus adalah “hati.”

Jawaban kepada pertanyaan Apakah yang diajarkan Alkitab mengenai alat musik harus dipertimbangkan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kita harus dengan sebenarnya membagi perkataan kebenaran (2 Timotius 2:15). Kita harus mencari jawaban Alkitab karena Alkitab adalah firman Allah (Yohanes 8:32: !7:17; 12:48; 2 Timotius 3:16,17; 2 Petrus 1:3; Yehuda 3; 2 Yohanes 9-11). Pertama, perhatikan ayat-ayat Perjanjian Lama yang berbicara tentang beragam alat musik. Di setiap peristiwa dimana alat musik dipergunakan, Roh Kudus menyebutkan nama alat-alat musik itu. Kedua, Kita tidak diikat oleh Perjanjian Lama. Perjanjian Lama diwahyukan oleh Allah. Kitab Kejadian dan Ayub ditulis kepada para bapa (Zaman Bapa-bapa), dan kitab Keluaran sampai Maleakhi ditulis kepada orang-orang Yahudi Zaman Musa). Sekarang Perjanjian Lama adalah sebagai “pelajaran dan nasehat bagi kita” (Roma 15:4). Perjanjian Baru, dari kitab Matius sampai Wahyu ditulis untuk “segala bangsa” (Zaman Kekristenan, Matius 28:18-20). Dengan jelas Alkitab mengajarkan bahwa “Kristus adalah kegenapan hukum Taurat” (Roma 10:4). Ketiga, Perjanjian baru memerintahkan orang Kristen untuk “bernyanyi.” Kita tidak boleh “menambah” atau “mengurangi” firman Allah (Wahyu 22:18,19). Kita perlu ingat bahwa kita akan dihakimi oleh Perjanjian Baru (Yohanes 12:48).

Sebuah tantangan! Taruhlah jari-jari Anda pada “kunci-kunci nada” dan bacalah setiap ayat yang menyingung bernyanyi dalam Perjanjian Baru dan lakukanlah apa yang dikatakan masing-masing ayat itu! Tidakkah Anda melihat betapa sederhananya Alkitab untuk dimengerti kalau kita ingin membiarkan Alkitab berbicara?
Gereja-gereja Kristus (Roma 16:16) berusaha keras untuk melakukan sebagaimana yang diinstruksikan firman Allah. Petrus berkata: “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah...” (1 Petrus 4:11). Ketika seorang mentaati Injil Kristus, maka Tuhan menambahkannya ke dalam gerejaNya (Matius 16:18; Kisah Rasul 2:47). Jika setiap orang mau mengikuti firman Allah, seperti yang dilakukan rasul-rasul dan murid-murid abad pertama, maka mereka akan menjadi Kristen saja. Mereka akan “seia sekata... erat bersatu dan sehati sepikir.” (1 Korintus 1:10-13). Mereka akan menyembah Allah seperti yang dilakukan orang-orang Kristen abad pertama.

Firman Allah memerintahkan kita untuk “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” (2 Timotius 2:15).
Roh Kudus menulis: “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.” (1 Tesalonika 5:21).

Adalah keinginan Tuhan bahwa Anda mentaati perintah-perintahNya dan menjadi orang Kristen, yang ditambahkan ke dalam gerejaNya, dan suatu hari akan berada di surga bersamaNya dan ditebus.

Oleh: Bobby D. Gayton

4 Komentar

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.

  1. Balasan
    1. Intinya tidak ada otoritas penggunaan alat musik di zaman Perjanjian Baru. Tidak akan pernah ditemukan contoh dalam seluruh Perjanjian Baru adanya penggunaan alat musik.

      Hapus
  2. Semoga Anda selalu di berkati saudara ku terimakasih artikel nya salam dari jemaat GJKI

    BalasHapus
  3. Anda katakan bahwa "Kristus telah menghapuskan Perjanjian Lama dengan memakukannya pada kayu salib (Kolose 2:14; Galatia 4:4,5; Matius 5:17,18).
    Saya anjurkan anda berdoa dan pelajari baik-baik ayat-ayat ini supaya tidak salah dimengerti. Buka hati, tempatkan diri anda pada posisi netral sebagai seorang yang rindu belajar Firman, bukan sebagai oposan, ijinkan Roh Kudus yang memberi pengertian. Kolose 2:14 dan Galatia 4:4, 5, tidak berbicara tentang hukum moral seperti yang ada dalam Keluaran 20:3-17. Kolose 2 dan Galatia 4 berbicara tentang hukum seremonial (upacara) korban dan hari-hari raya orang Israel (lihat Imamat 23) yang wujudnya ialah Yesus, ini sudah dipalangkan oleh Yesus, termasuk hari Raya Paskah yang masih dirayakan orang Kristen sekarang. Itu sudah digenapi melalui kematianNya di atas salib. Domba yang disembeli dalam sistim upacara orang Israel itu melambangkan Yesus sebagai Domba yang yang disembeli ketika Ia disalib. Kata "menggenapi" dalam Matius 5:17-18 bukan berarti mengakhiri. Kata itu artinya "menunjukkan penurutan sempurana Yesus pada kehendak Bapa." Sangat jelas pada ayat 17 disebutkan bahwa "Aku datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat," saudaraku.
    Saya rasa Anda tidak setuju pembunuhan secara sadis dengan berbagai cara terus dilakukan didunia ini kan? Itulah Keluaran 20:13. Anda tidak setuju pemerkosaan, hugel, perzinahan terus dilakukan dengan bebas kan? (Itu ada dalam Keluaran 20:14). Anda tidak setuju pencurian, perampokan, penjarahan terjadi dimana-mana kan? (itulah Keluaran 20:15). Anda tidak setuju dengan berbagai penipuan kan? (itulah Keluaran 20:16). Setiap negara punya aturan/undang-undang terkait dengan hukum moral dalam Keluaran 20:3-17. Yang melakukan kriminal pasti ada sangsi hukum. Hukum moral itu dibuat Allah agar manusia menghargai HAM. Ini semua ada dalam Perjanjian Lama. Pertanyaan, apakah ini sudah disalibkan oleh Yesus? Tidak kan? Jika ini sudah disalibkan berarti Yesus ajarkan manusia boleh saling membunuh, memperkosa, mencuri, menipu, dll. Tolong saudaraku renungkan baik-baik hal ini sambil berdoa memohon pencerahan Roh Kudus.
    Terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.