Paduan suara dan solo telah merusak dunia agama sejak hal ini dimulai oleh manusia pada abad V, ratusan tahun setelah Kristus mendirikan gerejaNya. Lalu mengapa ada banyak orang selama bertahun-tahun tertarik mempraktekkan paduan suara dan solo dalam menyembah Tuhan?

Apakah Ibadah Itu?

Ibadah selalu tetap bagian dalam hukum Allah. Dari sejak permulaan waktu, Allah menuntut umatNya untuk beribadah kepadaNya. Apakah ibadah itu? Webster’s memberikan definisi ibadah berikut ini: “Penghormatan yang dipersembahkan kepada sang Ilahi, hormat pemujaan atau devosi kepada suatu objek, menghormati suatu kekuatan supranatural, ambil bagian dalam sebuah tindakan ibadah.” Jadi dunia mendefinisikan ibadah sebagai penghormatan, hormat, pemujaan, devosi atau hormat kepada suatu keberadaan atau obyek. Bagi kita pribadi ini adalah Allah pencipta kita.
Alkitab adalah petunjuk kita dalam segala kebenaran (2 Timotius 3:16, 17). Marilah kita lihat apa yang dikatakan Alkitab tentang apa itu ibadah. Dalam Alkitab, ketika kata ‘ibadah’ digunakan itu ditujukan pada menunjukkan penghormatan kepada Allah atau memuja Allah. Kata ini juga berarti berlutut di hadapan Allah. Dalam Yohanes 4:24, Yesus berkata, “Allah adalah Roh, dan orang-orang yang menyembah Dia harus menyembah dalam Roh dan Kebenaran.” Disini kita telah menggaris-bawahi ibadah yang berkenan oleh seorang anak Allah. Ibadah kita akan berkenan kepada Allah ketika dilakukan dalam roh dan kebenaran. “Dalam Roh” ditujukan pada sikap yang baik dan kerangka pikiran. “Dalam Kebenaran” ditujukan pada pelaksanaan ibadah yang dilakukan dengan benar, sesuai dengan kehendak Allah atau melakukan aksi-aksi yang benar seperti yang diperintahkan Allah (Yohanes 17:17).
Ada banyak contoh ibadah dalam Alkitab. Banyak dibicarakan tentang pengikut-pengikut Allah yang akan beribadah atau berhimpun untuk beribadah, contohnya, Abraham membawa anaknya, Ishak ke suatu temapt untuk beribadah kepada Allah. Dalam Kejadian 22:5, kita baca bahwa Abraham meninggalkan hamba-hambanya bersama keledai dan dia pergi kesana untuk beribadah kepada Allah. Orang-orang Israel juga sering berhimpun di hadapan Allah untuk menyembahNya.
Kita juga melihat banyak contoh dalam kitab Mazmur dan kitab-kitab lainnya dalam Perjanjian Lama dimana orang-orang menyembah Allah dengan bernyanyi, berdoa, dan aksi-aksi lainnya. Banyak orang menghampiri Allah sendiri dan menghormatiNya dalam ibadah.
Jelas ada suatu perbedaan dalam Alkitab yang harus diakui antara ibadah formal dan informal kepada Allah. Ibadah formal adalah perhimpunan kolektif umat Allah, atau seorang individu untuk melaksanakan aksi-aksi yang diperintahkan dalam ibadah kepada Allah. Ibadah internal adalah tipe lain dari penghormatan atau devosi, mempersembahkan diri kepada Allah, terpisah dari ibadah yang di atur secara formal.
Bila mengatakan bahwa salah satu diantaranya bukan ibadah, atau kurang penting dari yang lainnya, berarti tidak menghormati Allah. Semua persembahan umat Allah ini diterima sebagai korban yang berbau harum, ketika dilakukan sesuai dengan kehendak Allah.

Apakah Bernyanyi Itu?

Hal penting dalam diskusi kita ini juga adalah tentang pengertian bernyanyi. Paduan suara dan solo termasuk dalam bentuk ibadah ini. Apakah Allah memerintahkan bernyanyi? Jika ya, jenis bernyanyi seperti apa?
Ketika gereja mula-mula berkumpul bersama untuk beribadah, mereka menyanyikan pujian kepada Allah. Kita baca dalam Efesus 5:19, “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” Paulus juga mengatakan kepada saudara-saudara di Kolose, “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” (Kolose 3:16). Perintah dalam dua ayat ini adalah bernyanyi. Aksi bernyanyi ini dilakukan secara kolektif oleh seluruh anggota gereja pada saat yang sama. Bagaimana kita mengetahui hal ini? Pertama, ayat-ayat ini menguatkan fakta ini. Keduanya menggunakan reflexive pronoun dalam bahasa Yunani yaitu kepada satu dengan yang lain. Hal ini mengindikasikan aksi dilakukan pada waktu yang bersamaan oleh dua orang atau lebih. Dengan kata lain Anda melakukannya kepada saya dan saya -pun melakukannya kepada Anda pada waktu yang bersamaan.
Sejarah juga menguatkan bahwa gereja yang mula-mula hanya berpartisipasi dalam tindakan bernyanyi secara berjemaat. Mengapa? Karena inilah pola atau contoh yang ditinggalkan oleh rasul-rasul.

Oleh: Ray Sullins

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan agar dapat kami tampilkan. Terima kasih.